Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan aplikasi perpustakaan digital bernama I-Jakarta pada puncak Hari Anak Jakarta Membaca yang bersamaan dengan hari buku Nasiona dan digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang meresmikan peluncuran aplikasi tersebut mengapresiasi I-Jakarta yang diharapkan bisa meningkatkan minat baca warga Jakarta.
Aplikasi yang merupakan hasil kerja sama antara Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) dan PT Woolu Aksara Maya selaku pengembang dilengkapi dengan "e-book reader" atau perangkat membaca buku digital.
Gubernur yang akrab disapa Ahok tersebut mengatakan I-Jakarta bisa mempermudah warga mengakses buku yang berkualitas sekaligus sebagai saran menerbitkan buku digital.
"Ini bisa jadi promosi buku dari penerbit tanpa harus dicetak," kata Ahok.
Kepala BPAD DKI Jakarta Tinia Budiati mengatakan aplikasi I-Jakarta menyediakan ribuan judul buku yang bisa diakses oleh seluruh pengguna aplikasi secara gratis.
Buku-buku tersebut dari berbagai macam kategori seperti buku pelajaran sekolah, kuliah, ilmu pengetahuan umum, sejarah, biografi, dan buku-buku populer.
"Semua buku bisa diakses oleh seluruh warga Jakarta secara gratis," ujar Tinia.
Tinia juga menjelaskan jumlah judul buku yang ada di aplikasi I-Jakarta akan terus bertambah seiring pembaruan aplikasi.
Basuki atau akrab disapa Ahok mengaku senang dengan inovasi ini. Harapannya aplikasi ini membuat warga DKI berbagai kalangan dan usia dapat lebih cerdas dan mendorongnya untuk berbagi soal buku, membangun dialog atau mempublikasikan karya tulis.
"Harapkan selain baca, dia berani nulis. Ini keuntungan iJakarta. Minimal dia komentar, ditanya temannya, bisa diskusi isi buku. Orang cerdas bukan buat diri sendiri," katanya di Balai kota, Jakarta, Selasa (17/5).
Dalam peluncuran aplikasi ini, turut hadir pula Najwa Sihab yang didaulat menjadi duta baca. Najwa menuturkan iJakarta sangat cocok bagi mereka yang suka sosial media untuk mau membaca buku dan berbagi dengan orang lain.
Sebab, format iJakarta seperti sosial media. Di mana, warga DKI diharuskan membuat akun dan mendaftar. Selain itu, pengguna juga bisa mengikuti teman-teman mereka seperti twitter atau instagram.
"Ini solusi untuk anak yang suka sosmed. Aplikasi bisa tulis komen, update status. Harus ada banyak cara untuk membuat orang mau membaca," jelas Najwa.
Dan seluruh warga Jakarta bisa mengakses perpustakaan digital tersebut dengan mengunduh aplikasi I-Jakarta melalui ponsel pintar berbasis Android, iOS, dan Windows Phone.
Aplikasi I-Jakarta bisa digunakan dengan penggunaan akses internet (online) ataupun tanpa memerlukan layanan internet (offline). Aplikasi ini nantinya juga akan terintegrasi dengan Jakarta Smart City.
_____________________________________________________________________________________________________________
Original Post :
AntaraNews
Merdeka.Com
Posting Komentar