Baru-baru ini World Economic Forum menerbitkan
tulisan tentang teknologi yang paling berkembang di tahun 2016 ini.
Jeremy Jurgens, Chief Information and Interaction Officer World Economic
Forum, mengatakan, “Teknologi memiliki peranan penting dalam setiap
tantangan yang dihadapi oleh dunia, juga dapat menimbulkan resiko
ekonomi dan sosial yang signifikan. Saat kita memasuki Revolusi Industri
Keempat, menjadi sangat penting untuk memastikan norma-norma yang kita
anut bersama agar teknologi memiliki fungsi kemanusiaan dan
berkontribusi untuk kesejahteraan dan masa depan yang berkelanjutan”.
Ledakan berbagai piranti yang terhubung, khususnya yang dapat diawasi dan dikontrol oleh artificial intelligence (AI), dapat membuat hal biasa menjadi luar biasa, contohnya seperti pintu rumah yang otomatis terbuka ketika tuan rumah telah tiba atau jantung buatan yang dapat memanggil dokter jaga ketika detak jantung melemah.
Contoh nyatanya, pada Oktober kemarin, Fluidic Energy mengumumkan kerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk meluncurkan panel surya dengan kapasitas 35 megawatt untuk 500 desa yang sulit terjangkau lokasinya, proyek ini membantu 1,7 juta orang untuk menikmati listrik. Sistem yang digunakan Fluidic ini mampu menyimpan energi sampai dengan 250 MWh dengan tujuan menyediakan listrik yang tidak bergantung kondisi cuaca.
Blockchain merupakan pembukuan transaksi yang terdesentralisasi
sehingga tidak ada seorangpun memiliki otoritas lebih atau dapat
mengaturnya. Setiap pengguna dapat mengakses seluruh blockchain dan
setiap pengiriman dana dari satu akun ke akun lainnya terekam dalam
sistem yang aman dan terverifikasi dengan perhitungan matematika dan
kriptografi.
Tantangan dari penggunaan bitcoin terhadap penegakan hukum dan pengaturan kurs internasional secara luas masih menjadi bahan diskusi. Layaknya internet, blockchain bersifat terbuka, infrastruktur sampai dengan aplikasinya dapat dibuat. Selain itu, blockchain memungkinkan untuk mem-bypass perantara dalam transaksi sehingga memungkinkan untuk menghilangkan biaya transaksi.
Dengan menggunakan blockchain, seseorang dapat menukarkan uang atau
membelanjakannya secara aman tanpa akun bank, bahkan untuk
transaksi lintas negara! Teknologi ini juga memungkinkan untuk
menjual real esate, tiket pertunjukan, saham, dan berbagai barang
lainnya tanpa perantara.
Penemuan material baru dapat mengubah dunia. Karenanya kita mengenal zaman besi dan zaman perunggu. Beton, stainless steel,
dan silikon dapat dibuat pada zaman modern. Saat ini, material jenis
baru, yang tersusun dari satu lapisan atom, sangat berkembang. Hal ini
dikenal dengan material dua dimensi.
Revolusi pada material lapisan tunggal ini terjadi sejak tahun 2004 saat dua ilmuwan berhasil menciptakan graphene menggunakan selotip. Graphene memiliki sifat unik yakni lebih kuat dari baja, lebih keras dari berlian, lebih ringan hampir dari seluruh material lainnya, bersifat transparan, fleksibel dan tentunya dapat menghantarkan listrik dengan sangat cepat. Meski pada awalnya lebih mahal daripada emas, harga graphene terus menurun karena perkembangan teknologi produksi yang semakin baik.
Munculnya mobil otomatis mengubah kondisi masyarakat modern. Mobil
otomatis ini mengubah tempat dimana kita tinggal, apa yang kita beli,
bagaimana kita bekerja dan siapa yang kita sebut sebagai teman. Saat ini
kita berada pada puncak pergeseran dalam teknologi transportasi, dari
kendaraan yang dikemudikan oleh manusia menjadi kendaraan yang dapat
dikemudikan secara otomatis. Dampak jangka panjangnya sangat sulit untuk
diprediksi namun tidak dapat dikarang juga. Satu hal yang pasti, ketika
suatu teknologi menjadi hal yang lumrah, maka hidup akan berubah
sepenuhnya.
Anda mungkin tidak akan menemukan organ manusia bergantungan di
laboratorium biologi selain di film Hollywood. Selain karena sulitnya
menjaga organ dalam kondisi baik, organ juga terlalu berharga untuk
sekadar dijadikan bahan penelitian. Sayangnya ada penelitian yang hanya
dapat dilakukan saat saat suatu organ bekerja. Teknologi terbaru dapat
menjawab tantangan ini dengan menumbuhkan bagian fungsional organ
manusia dalam mikrochip.
Sel surya yang terbuat dari silikon, saat ini mendominasi pasar
dunia, memiliki keterbatasan dalam tiga aspek yang mendasar. Hal yang
paling menjadi masalah adalah kelimpahan material di alam dalam kondisi
murni yang sulit ditemukan. Meski tersedia banyak dalam bentuk silikon
dioksida di pasir pantai, diperlukan energi yang luar biasa besar untuk
memisahkan oksigen yang berikatan dengan silikon tersebut. Selain itu
bentuknya yang kaku dan relatif berat menjadi kendala tersendiri dalam
menggunakannya. Keterbatasan lainnya adalah dalam hal efisiensi, dalam
kurun waktu 15 tahun terakhir, efisiensi sel surya bertahan pada tingkat
25%.
Karenanya, sel surya berbahan Perovskites didaulat menjadi penggantinya. Material perovskites dapat diproduksi dengan biaya yang lebih murah dan emisi yang dihasilkan selama proses produksi pun semakin sedikit. Bentuknya pun relatif lebih ringan dan fleksibel. Peningkatan efisiensi dari sel surya perovskites juga terbilang fnomenal. Pada 2016 ini efisiensi sel surya perovskites mencapai hingga 20 persen, meningkat sekitar lima kali lipat dalam kurung waktu tujuh tahun terakhir.
Untuk seorang CEO dan selebriti, memiliki asisten mungkin menjadi hal
yang wajar, khususnya dalam menangani hal kecil yang memakan waktu
dalam kehidupan sehari seperti mengatur jadwal janji, menyusun rencana
perjalanan, dan mencari informasi terntentu. Untungnya, perkembangan
kecerdesan buatan memungkinkan impian memiliki asisten pribadi menjadi
nyata. Beberapa kecerdasan buatan yang terkenal seperi Siri (Apple),
Cortana (Microsoft), Ok Google (Google) dan Echo (Amazon) memungkinkan
kita untuk mengatur berbagai aktifitas kita menjadi semakin lebih mudah
dan hemat waktu.
Otak merupakan bagian tubuh manusia yang bisa dibilang sangat rumit.
Para ahli syaraf dan psikolog dapat mengamati bagaimana respon otak
terhadap berbagai jenis rangsang dan mereka telah memetakan bagaimana
respon genetik dari otak. Para peneliti cukup kesulitan untuk
menjelaskan bagaimana otak bekerja, setidaknya tidak secara terperinci
sebagaimana yang dibutuhkan untuk dimengerti seperti pada kasus
Parkinson dan depresi. Terobosan pada tahun 2005 menjadi pintu bagi
perkembangan ilmu tentang otak. Beberapa ahli syaraf berhasil menemukan
cara untuk merekayasa gen untuk membuat neuron merespon pada warna
cahaya tertentu. Teknik ini dikenal dengan optogenetik.
Mari kita lihat berbagai produk yang kita gunakan dan kita beli
setiap hari, mulai dari plastik sampai dengan bahan bakar, sebagian
besar menggunakan benda-benda yang berasal dari tanah. Akan sangat baik
bagi iklim dan mungkin untuk ekonomi global jika kita dapat menggunakan
makhluk hidup sebagai bahan baku industri dibandingkan dengan minyak,
gas dan batu bara. Mikroba didaulat dengan potensinya yang besar, dalam
jangka waktu yang panjang, untuk menciptakan bahan yang hemat biaya
dengan berbagai variasi sifat bahan yang dibutuhkan. Tidak seperti bahan
bakar fosil, bahan kimia yang terbuat dari mikroba dapat diperbaharui
tanpa batasan dan emisi gas rumah kaca yang relatif lebih kecil.
Daftar teknologi ini disusun dan diterbikan sebagai hasil kolaborasi dengan Scientific American.
Salah satu kriteria yang digunakan oleh anggota dewan adalah
kemungkinan bahwa tahun 2016 ini dapat menjadi tonggak sejarah dalam
perkembangan teknologi tersebut.
Berikut daftar 10 Teknologi paling berkembang di Tahun 2016 :
Pernah mendengar istilah Internet of Things (IoT)? Ya sistem
IoT , dibuat dari sensor mikro dan mikroprosesor yang terhubung dengan
catu daya dan antena, berkembang sangat cepat di seluruh dunia mulai
dari komputer dan telepon genggam sampai mengukur hal-hal dalam
keseharian seperti cuaca, kunci pintu, bahkan bisa digunakan untuk
melacak hewan peliharaan! Canggih bukan?Berikut daftar 10 Teknologi paling berkembang di Tahun 2016 :
1. Sensor Nano dan Internet of Nanothings
Ledakan berbagai piranti yang terhubung, khususnya yang dapat diawasi dan dikontrol oleh artificial intelligence (AI), dapat membuat hal biasa menjadi luar biasa, contohnya seperti pintu rumah yang otomatis terbuka ketika tuan rumah telah tiba atau jantung buatan yang dapat memanggil dokter jaga ketika detak jantung melemah.
2. Baterai Generasi Masa Depan
Sumber daya matahari dan angin telah meningkat pesat,
sayangnya matahari dapat terbenam, dan angin yang berubah-ubah. Meskipun
tiap tahunnya ladang angin semakin besar dan sel surya semakin efisien,
terimakasih kepada material maju seperti perovskites. Di berbagai
tempat, sumberdaya terbarukan menjadi hal yang kurang populer karena
kurangnya teknologi yang terjangkau dan dapat diandalkan untuk menyimpan
energi berlebih saat kondisi ideal dan mengalirkannya ketika
dibutuhkan. Teknologi baterai yang lebih baik dapat membantu
menyelesaikan permasalahan ini tentunya.
Dalam beberapa tahun terakhir, baterai jenis baru banyak
didemonstrasikan dengan mengusung kapasitas yang cukup tinggi untuk
mehidupkan pabrik, kota, sampai dengan daerah yang terisolasi. Teknologi
baterai ini dibuat menggunakan natrium, aluminium atau seng. Para
peneliti menghindari penggunaan logam berat dan bahan kimia yang
digunakan dalam teknologi baterai terdahulu. Tentunya, baterai jenis
baru ini jauh lebih terjangkau, memiliki potensi besar untuk berkembang
dan lebih aman dibandingkan baterai lithium yang saat ini banyak
digunakan dalam berbagai gadget dan mobil elektronik.Contoh nyatanya, pada Oktober kemarin, Fluidic Energy mengumumkan kerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk meluncurkan panel surya dengan kapasitas 35 megawatt untuk 500 desa yang sulit terjangkau lokasinya, proyek ini membantu 1,7 juta orang untuk menikmati listrik. Sistem yang digunakan Fluidic ini mampu menyimpan energi sampai dengan 250 MWh dengan tujuan menyediakan listrik yang tidak bergantung kondisi cuaca.
3. Blockchain
Tantangan dari penggunaan bitcoin terhadap penegakan hukum dan pengaturan kurs internasional secara luas masih menjadi bahan diskusi. Layaknya internet, blockchain bersifat terbuka, infrastruktur sampai dengan aplikasinya dapat dibuat. Selain itu, blockchain memungkinkan untuk mem-bypass perantara dalam transaksi sehingga memungkinkan untuk menghilangkan biaya transaksi.
4. Material 2D
Revolusi pada material lapisan tunggal ini terjadi sejak tahun 2004 saat dua ilmuwan berhasil menciptakan graphene menggunakan selotip. Graphene memiliki sifat unik yakni lebih kuat dari baja, lebih keras dari berlian, lebih ringan hampir dari seluruh material lainnya, bersifat transparan, fleksibel dan tentunya dapat menghantarkan listrik dengan sangat cepat. Meski pada awalnya lebih mahal daripada emas, harga graphene terus menurun karena perkembangan teknologi produksi yang semakin baik.
5. Kendaraan Swatantra
6. Organ-On-Chip
7. Sel Surya Perovskite
Karenanya, sel surya berbahan Perovskites didaulat menjadi penggantinya. Material perovskites dapat diproduksi dengan biaya yang lebih murah dan emisi yang dihasilkan selama proses produksi pun semakin sedikit. Bentuknya pun relatif lebih ringan dan fleksibel. Peningkatan efisiensi dari sel surya perovskites juga terbilang fnomenal. Pada 2016 ini efisiensi sel surya perovskites mencapai hingga 20 persen, meningkat sekitar lima kali lipat dalam kurung waktu tujuh tahun terakhir.
تصليح غاز
BalasHapusمكافحة القوارض